Halaman

Wednesday, July 4, 2018

JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH



Oleh : ARDINAL
Judul tulisan ini merupakan judul dari pidato Presiden Soekarno yang fenomenal. Pidato yang tidak pernah terlupakan diakhir masa jabatannya.  Pidato yang disampaikan pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-21, pada Rabu, 17 Agustus 1966 yang disingkat menjadi Jas Merah. Isi pidato ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah. Apapun yang telah kita capai di masa lampau adalah awal jalan apa yang akan kita capai di masa sekarang dan bekal nanti di masa depan.
Sejarah  memberikan kita banyak pelajaran berharga. Kita dapat menempuh kehidupan masa depan yang baik, jika  mampu mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi dimasa lampau, apakah itu kegagalan maupun keberhasilan. Jelas, nampak begitu penting sejarah bagi kehidupan kita. Menurut pandangan ilmuwan sejarah, Kuntowidjojo (2001) dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, yang diterbitkan Yayasan Bentang Budaya, disebutkan bahwa sejarah merupakan ilmu yang mempunyai makna sosial yang penting bagi perkembangan dan perubahan masyarakat.
Ignas Kleden dalam artikel berjudul: Atas Nama Sejarah (Harian Kompas, 3 Oktober 2017, menyebutkan: sejarah konon penting karena orang yang tak mengenal sejarah ditakdirkan mengulang kesalahan masa lampau. Sejarah dianggap memberikan bahan pelajaran. Namun dalam kenyataan, orang bisa saja banyak membaca buku sejarah tapi tak mengambil suatu pelajaran dari padanya. Peristiwa – peristiwa atau kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat atau suatu bangsa di masa lampau merupakan pengalaman sejarah yang sangat penting dan berharga .
Bangsa yang bijak adalah bangsa yang mengenal sejarahnya.  Karena  kata orang-orang bijak, “history repeats itself” yakni sejarah itu berulang kembali. Hal yang pernah terjadi di masa lampau, suatu saat akan terjadi kembali dengan model yang berbeda tapi esensinya sama. Manusia yang bijak adalah manusia yang belajar dari masa lalu dan tidak mengulangi kesalahan para pendahulunya. Peristiwa – peristiwa atau kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat atau suatu bangsa di masa lampau merupakan pengalaman sejarah yang sangat penting dan berharga bagi bangsa tersebut. 
Karena sejarah itu adalah proses perjuangan masyarakat atau bangsa tersebut, untuk mencapai sesuatu yang sempurna.  Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang sudah dipikirkan, dikerjakan, dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Namun, perlu ditegaskan bahwa membangun kembali masa lalu bukan untuk kepentingan masa lalu itu sendiri. Sejarah mempunyai kepentingan masa kini dan, bahkan, untuk masa akan datang. Sebab itulah sejarah pada masa lalu harus dipelajari dengan membandingkan kenyataan dalam perkembangan situasi masa kini dan harapan-harapan perspektif kemasa akan datang.
 Mengenali sejarah berarti menggali pengalaman panjang yang pernah berlaku di masa lampau untuk memahami hakekat dari sebuah realitas. Sejarah bukan subjektif, sejarah adalah sesuatu yang objektif. Ia tetap akan membuka kebenarannya seiring dengan waktu. Sejarah memperlihatkan sunnatullah tentang kejayaan dan kehancuran suatu bangsa, sehingga kita bisa mengkaji berbagai masa silam untuk membangkitkan generasi sekarang dan mendatang.


TERBARU

JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH

Oleh : ARDINAL Judul tulisan ini merupakan judul dari pidato Presiden Soekarno yang fenomenal. Pidato yang tidak pernah terlupakan di...