Judul tulisan ini merupakan judul
dari pidato Presiden Soekarno yang fenomenal. Pidato yang tidak pernah
terlupakan diakhir masa jabatannya. Pidato yang disampaikan pada
peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-21, pada Rabu, 17 Agustus 1966
yang disingkat menjadi Jas Merah. Isi pidato ini mengingatkan kita untuk tidak
melupakan sejarah. Apapun yang telah kita capai di masa lampau adalah awal
jalan apa yang akan kita capai di masa sekarang dan bekal nanti di masa depan.
Sejarah memberikan kita
banyak pelajaran berharga. Kita dapat menempuh kehidupan masa depan yang baik,
jika mampu mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi dimasa lampau,
apakah itu kegagalan maupun keberhasilan. Jelas, nampak begitu penting sejarah
bagi kehidupan kita. Menurut pandangan ilmuwan sejarah, Kuntowidjojo (2001)
dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, yang diterbitkan Yayasan Bentang Budaya,
disebutkan bahwa sejarah merupakan ilmu yang mempunyai makna sosial yang
penting bagi perkembangan dan perubahan masyarakat.
Ignas Kleden dalam artikel
berjudul: Atas Nama Sejarah (Harian Kompas, 3 Oktober 2017, menyebutkan: sejarah konon penting karena orang yang tak mengenal sejarah
ditakdirkan mengulang kesalahan masa lampau. Sejarah dianggap memberikan bahan
pelajaran. Namun dalam kenyataan, orang bisa saja banyak membaca buku sejarah
tapi tak mengambil suatu pelajaran dari padanya. Peristiwa – peristiwa atau
kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat atau suatu bangsa di masa lampau
merupakan pengalaman sejarah yang sangat penting dan berharga .
Bangsa yang bijak adalah bangsa
yang mengenal sejarahnya. Karena kata orang-orang bijak, “history
repeats itself” yakni sejarah itu berulang kembali. Hal yang pernah terjadi
di masa lampau, suatu saat akan terjadi kembali dengan model yang berbeda tapi
esensinya sama. Manusia yang bijak adalah manusia yang belajar dari masa lalu
dan tidak mengulangi kesalahan para pendahulunya. Peristiwa – peristiwa
atau kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat atau suatu bangsa di masa
lampau merupakan pengalaman sejarah yang sangat penting dan berharga bagi
bangsa tersebut.
Karena sejarah itu adalah proses
perjuangan masyarakat atau bangsa tersebut, untuk mencapai sesuatu yang
sempurna. Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu
merekonstruksi apa saja yang sudah dipikirkan, dikerjakan, dikatakan,
dirasakan, dan dialami oleh orang. Namun, perlu ditegaskan bahwa membangun
kembali masa lalu bukan untuk kepentingan masa lalu itu sendiri. Sejarah
mempunyai kepentingan masa kini dan, bahkan, untuk masa akan datang. Sebab
itulah sejarah pada masa lalu harus dipelajari dengan membandingkan kenyataan
dalam perkembangan situasi masa kini dan harapan-harapan perspektif kemasa akan
datang.